Blitar, - Menjelang Hari Raya Iduladha 2023, harga ternak kambing di Kota Blitar, Jawa Timur, kini mulai merangkak naik. Peningkatan harga ternak kambing mulai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per ekornya. Ismantoko, peternak kambing asal Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar menyebut kenaikan harga pelan-pelan mulai terjadi tiga pekan menjelan Hari Raya Idul Adha ini. Pada hari biasa, harga kambing rata-rata Rp3,5 juta per ekornya. Padahal, di hari biasa, harganya masih sekitar Rp 3 juta hingga Rpv3,2 juta per ekornya. "Kalau sekarang rata-rata Rp 3,5 juta per ekornya. Ini yang sudah siap untuk kurban. Harganya juga dilihat dari besar dan gemuknya," kata Ismantoko, Sabtu 10/6/2023. Ia mengatakan, total ternak kambing miliknya ada 26 ekor. Namun, rata-rata masih kecil. Dirinya berencana menjual tiga ekor kambing untuk Hari Raya Idul Adha nantinya. Dalam menjalankan usahanya ini, ia memanfaatkan pekarangan kosong di samping rumah orangtuanya untuk beternak kambing. Beberapa kambing dimasukkan ke dalam kandang yang sudah disekat satu per satu, sedangkan beberapa lainnya di kandang yang lebih luas. Dirinya mengatakan, awal adanya virus PMK sempat membuat dirinya khawatir, sebab virus itu juga bisa menyerang kambing. Namun, dirinya langsung membuat strategi dengan rutin menjaga kebersihan kandang mengantisipasi agar virus itu menular pada ternak kambingnya. "Ketakutan ya takut, tapi alhamdulillah tidak terkena PMK," kata dia. Ia mengaku, sudah beternak kambing sekitar empat tahun. Dari hasil penjulan ternak ini, bisa dimanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Kendati sebagai usaha sampingan, nyatanya hasil dari penjualan ternak juga cukup. Menjelang Hari Raya Idul Adha ini, ia lebih memperhatikan ternak yang dirawatnya dengan memberikan pakan yang bagus, sehingga semua ternaknya gemuk-gemuk. Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian DKPP Kota Blitar, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar. Petugas menemukan Sapi Limosin yang terkena Lumly Skin Disease LSD yang dijual. Emi Nafisah, pejabat otoritas veteriner DKPP Kota Blitar mengatakan dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya memang menemukan ada satu ekor sapi yang terindikasi terkena LSD. Pihaknya sudah memberikan pengobatan kepada sapi tersebut sekaligus sapi-sapin lain yang berada di sekitarnya. Hal itu karena penyakit itu rawan menular. Ia juga sudah meminta kepada pemilik sapi untuk membawa kembali sapinya, memberikan pengobatan dan mengisolasi hingga sapinya sembuh. "Terhadap sapi yang terindikasi suspek LSD, kami sudah lakukan mitigasi, membawa sapinya ke belakang pasar. Kami obati dan minta agar sapi dibawa pulang, sebab ini ada kemungkinan menular bisa lewat lalat atau nyamuk," ungkapnya terpisah. Pihaknya juga menambahkan, menjelang Hari Raya Idul Adha 2023 ini, petugas menemukan sembilan ekor sapi di Kota Blitar yang terjangkit LSD. Saat ini, sapi-sapi itu dalam pemantauan petugas. Sidak juga akan terus dilakukan hingga mendekati Hari Raya Idul Adha, sebagai upaya memberikan informasi tentang ternak yang sehat. Harapannya pembeli pun bisa membeli hewan kurban yang sehat, sesuai dengan syarat sah untuk hewan kurban. Saksikan live streaming program-program BTV di sini Jelang Iduladha, Harga Kambing di Tangerang Naik Rp NUSANTARA Dua Pekan Jelang Iduladha, Harga Sapi di Banjarnegara Melonjak Drastis NUSANTARA 80 Persen Hewan Kurban di Pasar Hewan di Kuningan Layak Dikurbankan NASIONAL Jelang Iduladha, Pedagang Sapi di Bandung Kebanjiran Orderan NUSANTARA Simak! Ini Makna Tawaf Saat Ibadah Haji yang Perlu Diketahui NASIONAL Wajib Tahu, Ini Perbedaan Kurban di Indonesia dan Arab Saudi NASIONAL